Selasa, 10 Maret 2009

Cara Kuwait Membangun Kota

Alat Berat Dinaikkan Gedung

Orang Kuwait tampaknya kurang mengenal apa yang sering kita sebut 'Renovasi'. Mungkin karena biaya untuk renovasi dan membangun satu gedung baru tidak begitu jauh berbeda. Baik untuk renovasi atau membangun gedung semuanya menggunakan tenaga asing, bisa dari Mesir, India, Bangladesh atau dari negara manapun. Tidak pernah saya menjumpai penduduk asli Kuwait yang mau kerja kasar mbangun atau mbongkar gedung. Yang saya ketahui para Kuwaitisnya hanya jadi Pemborong atau pengusaha bongkar pasang bangunan saja. Kalaupun ada yang kerja kasar, barangkali satu satunya Kuwaitis yang nasibnya kurang beruntung saja atau kelewat rajin sehingga mau kerja kasar.


Tinggal Dorong Semua Dinding



Sebagai contoh adalah gedung apartment megah yang menurut saya masih kokoh dan belum ada cacat terkena gempa bumi atau keserempet peluru kendali Irak di daerah Mangaf. Cat tembok dari luar tidak terlalu kusam, seandainya direnovasi sedikit dan cat tembok diganti dengan warna yang lebih ceria, pasti bangunan tersebut akan tampak baru lagi dan harga sewanya akan naik kembali. Kusen pintu, jendela, dan bath tub semuanya juga masih bagus dan bisa dibersihkan dan dibuat kinclong lagi, tetapi keputusan sudah terlanjur dibuat : 'Hancurkan dan bangun kembali yang lebih tinggi'.


Dekat Dengan Parkiran Mobil Cuek Saja
Semua Mobil Diasuransikan



Untuk membongkar bangunan caranya sangat unik dan tidak akan kita jumpai cara membongkar bangunan seperti ini di Indonesia. Mula mula didatangkan crane, sempat heran saya kenapa membongkar bangunan kok pakai crane. Tetapi tak lama kemudian baru tahu saya ternyata datang buldozer/backhoe mini dan crane tersebut ternyata digunakan untuk menaikkan buldozer ke atap bangunan. Setelah itu crane pergi, dan bangunan setinggi 10 lantai dibongkar hanya oleh 2 orang sopir dan helper buldozer/backhoe saja. Sangat effisien dan murah kalau dibandingkan dengan ngecat tembok yang perlu tenaga kerja asing lebih dari 2 orang. Setelah bangunan setengah hancur baru crane datang kembali dengan tujuan untuk menurunkan dari lantai atas dan meratakan atau mengatur reruntuhan dibawah.


Cepat Selesai



Puing bangunan dari lantai paling atas tinggal didorong kebawah saja, dan gedebum ...suara dan debu beterbangan bikin tetangga kaget luar biasa. Disini nggak ada istilah kulonuwun atau minta ijin tetangga mau mbongkar bangunan. Akibatnya mobil yang sedang enak enak parkir dibawahnya ada yang kecipratan batu dan debu. Kaca mobil retak atau cat mobil cacat tertimpa batu bukan kesalahan sopir buldozer tetapi kesalahan mobil yang parkir dibawahnya, kenapa mobil tadi parkir dibawah, seandainya parkir diatas kan nggak bakalan kejatuhan. Debat atau ngomel kayak apapun nggak ada artinya. Saya paling senang melihat orang ribut di Kuwait, sejengkel apapun orang tersebut tidak pernah beradu jotos di jalanan. Coba kalau di Indonesia, kesentil dikit saja tinju melayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.