Jumat, 05 Desember 2008

Ulang Tahun Ke 17 Usia Pernikahan

Saat Saat Masih Susah Baru Merintis
Rumah Tangga Baru Di Kamar 3 x 3 Meter

Tanggal 21 October 2008 adalah genap 17 tahun pernikahan kami. Tidak terasa sudah selama ini kami berumah tangga, rasanya baru beberapa tahun saja kami menikah. Banyak hal hal yang telah kita lalui bersama baik suka dan duka, dan alhamdullilah segala kesulitan bisa kita atasi bersama. Dua anak yang dititipkan Allah kepada kami juga turut tumbuh dewasa bersama kami tanpa kekurangan yang berarti. Mengingat hal ini, tentu hanya doa dan syukur saja yang bisa kami sampaikan kepada Allah.

Aku Tertidur Bosan Dengan Aktifitas
Sehari Hari Yang Berubah Dari Seorang
Karyawati Menjadi Ibu Rumah Tangga Mengikuti
Suami Kerja Di Desa Terpencil Minas


Kalau kita runut ke belakang, sebenarnya sudah 27 tahun pertemuan kami sejak pertama kali ada tanda tanda 'nyetrum'. Bukan waktu yang singkat untuk bisa menjalankan biduk rumah tangga. Banyak tahapan 'tahapan kehidupan' yang telah kita lalui dan akan kita lalui  dimasa yang akan datang. Diantara 'tahapan kehidupan' tersebut adalah sebagai berikut :

Anakku Ayu Lahir Di
Sumatra Jauh Dari Saudara
  • Dambaan Hidup
    Punya suami/Istri adalah dambaan hidup. Tahap paling awal dimana kita berdua masih 'jomblo' dan masih berusaha keras mencari dambaan hidup. Karena masing masing hanya mendambakan saja dan masih malu malu kucing, ya jelas diantara kami berdua belum tahu apa arti 'hidup' dan apa 'hidup' itu sendiri.

  • Pernikahanku
    Penuh Mimpi Mimpi Yang Indah
    Dan Bahagis Di Masa Depan

  • Pandangan Hidup.
    Suami/istri adalah pandangan hidup. Ini adalah tahapan awal kami 27 tahun lalu saat mulai sering bertemu dan mulai sedikit mengerti tanda tanda 'hidup', masing masing masih berusaha menjajaki siapakah kiranya nanti yang akan cocok menjadi calon pendamping hidup, Kami sering saling memandang dan belum mengenal benar satu sama lain. Anehnya, hanya dengan memandang saja, mas Ardi bisa langsung 'hidup'

Petualangan Pertama Ke Malaysia
Yang Memotifasi Keinginan Keliling Dunia

  • Pendamping Hidup
    Suami/istri adalah pendamping hidup. Kami sudah benar benar saling mengenal dan telah sepakat untuk menikah dan seia sekata akan  selalu bersama. Kemana mana kita selalu berdua, bergandengan dan jalan bersama. Tepatnya tanggal 21 October 1991 kami sepakat duduk dipelaminan. Anehnya, baru didampingi saja, mas Ardi bisa langsung 'hidup', dipepet lebih 'hidup' lagi.
Singapore
Di Negara Ini Serumah Sepakat Bisa
Keliling Dunia

  • Gairah Hidup
    Suami/istri adalah gairah hidup. Setelah menikah rasanya semua serba bergairah, apalagi belum dikaruniai anak. Saking bergairahnya, baik pagi, siang malam selalu saja mas Ardi 'hidup' dan bergairah.
  • Pegangan Hidup
    Suami/istri adalah pegangan hidup. Tahapan yang cukup sulit bagi kita, kami telah dikaruniai dua orang anak yang lucu dan cantik.Usia pernikahan masih cukup muda dan akar masih belum kokoh, banyak perbedaan perbedaan muncul dan menyebakan terjadinya pertengkaran kecil. Celakanya pada saat genting seperti ini, semuanya jadi serba susah. Kita berdua sering mau menang sendiri, akibatnya selalu harus dipegang pegang dulu biar 'hidup'. Kemanapun mas Ardi pergi  saya harus ikut karena beliau juga mengatakan nggak akan bisa tidur nyenyak kalau nggak ada pegangan yang bisa 'hidup'.
Bukittinggi
Wisata Keluarga Ke Bukittinggi Inilah
Yang Memotifasi Keinginan Untuk
Bisa Wisata Juga Keluar Negeri

  • Perjuangan Hidup
    Suami/istri adalah perjuangan hidup. Dari usia bisa dikatakan kita sudah melewati jam 12 siang, baik stamina maupun performance juga sudah mulai menurun, anak anak sudah menginjak remaja dan pergi sendiri dengan kawan kawannya bahkan tidak mau lagi didampingi orang tuanya seperti dulu lagi, dan kita sebagai orang tua jadinya dirumah saja menunggu kedatangan anak anak dari bermain. Nah jadinya, nggak ada aktifitas lain selain menunggu. Celakanya kita berdua harus berjuang dulu agar bisa segera 'hidup'.

1 komentar:

  1. mbak Susi, cuit-cuit..:).. poto jadulnya boleh juga tuh.. he he..selamat ya mbak, mudah2n tetep SAMARA smpai akhir hayat... aamiin.. Latifah

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.