Jumat, 13 September 2013

Pegel Linu Di Sanssouci Palace Potsdam

Air Mancur Di Sanssouci Park
Airnya Dipompa Dari 'Masjid' Potsdam

Namanya cukup asing di telinga saya, yaitu Sanssouci Palace. Mengingatkan saya akan tokoh oposisi Aung San Suu Kyi. Nggak ada hubungannya sama sekali, yang pertama nama Istana musim panas di Potsdam Jerman dan yang terakhir jauh di Burma.


Nyaris Putus Asa
Istananya Belum Kelihatan
Bagi saya nama istana ini tidak pernah saya dengar sebelumnya. Kebetulan saja saya menemukan dan membaca nama istana ini melalui hiasan dinding disebuah toko souvenir di Berlin. Karena jaraknya tidak terlalu jauh dari Berlin maka dengan semangat juang tinggi lansung saya set GPS menuju Sanssouci Palace.



Wuih... Masih Jalan Lagi Naik Tangga Keatas
Untuk Bisa Mendekati Istana

Istana musim panas ini berada ditengah Sanssouci Park yang sangat luas sekali. Kira kira harus jalan sekitar 2 Km dan naik tangga beberapa kali yang cukup tinggi dan melelahkan. Istana ini dibangun oleh Frederick The Great, Raja Prussia di Potsdam pada tahun 1745 dan arsiteknya Georg Wenzeslaus Von Knobeisdorff.

Istirahat Sejenak, Semangat Tinggi
Tapi Napas Mengap Mengap

Kalau anda mengelilingi seluruh taman dan istana, entah berapa kilometer lagi harus ditempuh jalan kaki. Yang jelas saya mengap mengap kehabisan napas dan menyerah sekitar 100 - 200 meter dari halaman istana. Kayaknya dekat, tapi karena naik dan banyak sekali anak tangga maka saya nyaris pingsan.


Ini Bukan Rumah Pondok Indah
Tetapi Salah Satu Bagian Istana

Beruntung saya masih sempat mengunjungi beberapa gedung yang saya lewati sebelumnya. Tetapi saya kurang perhatian apa nama gedung gedung tersebut karena saat itu begitu semangatnya ingin naik ke istana utama diatas bukit. Bangunan lain yang ada di taman ini dan saya lewati sebelumnya adalah Neptune Grotto, Temple Of Friendship, Antique Temple, Chinese House, New Chambers, New Palace, Roman Bath, Dragon House dll. Ada yang bagus dan ada juga yang seperti rumah modern di Pondok Indah atau Pantai Indah Kapuk Jakarta karena umumnya design rumah di Indonesia menjiplak mentah mentah bangunan Roccoco seperti  di istana ini.


Di Tempat Ini Saya Mulai Menyerah Tidak Mau
Naik Lagi Daripada Pingsan Padahal Sudah Kelihatan

Tidak seperti saat berangkat yang semangat sekali dan serasa berlari ingin segera masuk istana. Pada saat pulang, 'dengkul' rasanya mau lepas semua. Tidak ada orang jual air minum dan tidak ada juga becak yang bisa membawa saya kembali ke pintu gerbang Sanssouci Park. Dan, rasanya cukup sekali ini saja saya masuk ke taman istana ini.

Ini Gedung Apa Ya
Sepertinya Tempat Makan Dan Dapur

Saya khawatir anak dan suami saya tidak ingat saya lagi. Terlalu sering naik turun tangga dan jalan berkilo kilometer di taman ini badan saya bisa langsung langsing dan bahkan kurus. Nggak ada rumah makan,  pedagang kaki lima dan pedagang asongan di area istana ini. Enakan di Candi Borobudur, tamannya lengkap dan semua ada.


Bangunan Ini Cukup Tua Tapi Rasanya
Rumah Di Indonesia Banyak Yang Didesign Seperti Ini

Hoh Hoh, Masih Jauh
Bisa Langsing Kalau Jalan Terus Seperti Ini

Tamannya Berundak Tinggi Sekali

Air Mancur Dilihat Dari Atas Tannga Terbawah

Ketemu Petugas Istana
Saya Kira Cowok Ternyata Cewek


Baca Juga :

5 komentar:

  1. nyampe sana juga ya mbak.. .aku waktu itu masuknya dr atas, jd dpt istana dulu baru ke bangunan-2 lain.. Suka & betah jalaaan terus.. sampe "Mbak guide"nya yg kecapekan..

    BalasHapus
  2. sanssouci itu sepertinya dari bahasa prancis “sans souci” yang artinya “tidak kuatir” atau tentrem…
    basa prancis ini mungkin ini pengaruh/peninggalan dari keharyapatihan bourgogne dari Prancis yang memang kawin mengawin dengan keluarga kerajaan belanda sejak sebelum abad pertengahan.
    Di simbolnya kerajaan belanda juga motonya pakai basa prancis “je maintiendrai”…

    BalasHapus
  3. wah namanya juga asing ditelinga saya, namun sepertinya tempatnya menyenang kan

    BalasHapus
  4. klo kebelet boker nyari wc di taman segede itu gimana ya? jalannya jauh, naek turun jauh

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.