Jumat, 08 Oktober 2010

Ada Lapindo Di Kuwait

Pencemaran Minyak Di Arabian Gulf
Tidak ada Wartawan, Politisi Dan LSM Yang Ganggu
Dibawah ini adalah analisa saya, seorang istri Sr Petroleum Engineer yang bekerja di Kuwait Oil Company mengenai kejadian Blow Out (Semburan Liar) Sumur Banjarpanji 1 di Sidoardjo bertahun tahun yang lalu dan sampai saat ini belum teratasi juga. Analisa saya buat sesederhana mungkin dan saya lihat dari kaca mata seorang ibu rumah tangga dan mantan wartawati yang sehari hari bisa semaunya menginterview suami masalah tehnis dan non tehnis kejadian Lumpur Lapindo di Sidoardjo. Tentu analisa akan saya bandingkan dengan kejadian yang sama yang terjadi di Kuwait.
.

Semua Saling Bantu Membantu
Politisi Diam Semua
Tahun 1991, terjadi Perang Teluk I dimana saat itu Kuwait diserang oleh Irak dan hampir semua sumur minyak dan fasilitas penampungan minyak diledakkan. Blow Out (Semburan Liar) terjadi hampir pada semua sumur, seluruh negara Kuwait gelap, terbakar dan banjir minyak yang sangat parah sekali terjadi disemua lapangan minyak. Dalam kekacauan yang banyak memakan korban jiwa tersebut, penduduk Kuwait banyak yang diungsikan keluar negara. Yang saya tergelitik untuk mengulas adalah banyaknya sumur yang blow out di Kuwait dan semuanya bisa diatasi dalam beberapa tahun saja. Di Sidoardjo hanya sebuah sumur Banjarpanji 1, dan tidak mengeluarkan minyak tetapi hanya lumpur kenapa tidak bisa teratas sampai sekarang. Dibandingkan luas polusi di lapangan minyak Kuwait tahun 1991, luas lumpur Lapindo di Sidoarjo tidak ada apa apanya.
.

Bahu Membahu - Masyarakat Juga
Terlibat Dan Saling Membantu

Nampang Doang Karena Sudah Banyak Yang
Turun Tangan

Ikan Mati Dimasukkan Plastik

Analisa saya mengatakan bahwa kalau ada kejadian blow out atau polusi di Indonesia, yang pertama kali bertindak adalah sebagai berikut :
.
  • Politisi
    Politisi dari partai politik apapun dengan cepat berbicara dan menghujat siapapun termasuk pemerintah. Saya heran kenapa politisi Indonesia jauh lebih 'pandai' dari para ahli perminyakan dan geologi dalam hal menyuarakan tentang kejadian Lapindo.
    .
  • Polisi dan Ahli Hukum
    Semua sibuk mencari siapa yang salah dan bisa segera dihukum. Akibatnya, ahli ahli perminyaan dan geologi cuma bisa mondar mandir ke kantor polisi dan parlement untuk diinterogasi.
    .
  • Pengusaha
    Sibuk mengajukan proposal proyek untuk mengatasi Blow Out lumpur Lapindo. Pemenangnya bukan Ahli Perminyakan dan Geologi tetapi Ahli Tehnik Sipil sehingga berton ton bola semen dicemplungkan kedalam sumur. Ahli Perminyakan dan Geologi tidak bisa bicara sama sekali karena selalu dimentahkan oleh politisi dan pengusaha tehnik sipil dan bangunan.
    .
  • Wartawan Cetak dan Televisi
    Sibuk memperkeruh suasana agar target tiras penjualan tercapai. Semua orang di wawancara, mulai dari pedagang asongan, preman, penonton, penduduk yang terkena musibah, pejabat daerah dan politisi. Akibatnya semua orang cuma baca koran dan lihat televisi tanpa ada yang membantu mengatasi di lapangan.
    .
  • Ahli Lingkungan Hidup
    Bukannya bertindak cepat untuk membantu ahli ahli perminyakan dan geologi mengatasi masalah dulu, tetapi koar koar ke penduduk sekitar agar menolak setiap kemungkinan mengatasi masalah dalam keadaan darurat.
    .
  • Penduduk Dan Penonton
    Sibuk berhitung tuntutan ganti rugi dan menggalang demo. Semua usaha dan jalan si ahli perminyakan dihalangi semua sebelum tuntutan dibayarkan.
    .
Bersih Kembali
Bandingkan dengan Kuwait, contohnya kejadian polusi minyak di Arabian Gulf beberapa bulan lalu. Tidak terdengar suara politisi dan pengusaha yang mengajukan proyek. Koran dan televisipun mengulas dengan santun. Polusi minyak ini beberapa hari lalu sudah mencapai pantai Fahaheel. Politisi, polisi, wartawan, lingkungan hidup semua bahu membahu mengatasi keadaan darurat dulu. Saling mendukung dan tidak ada saling serang atau menyalahkan para ahli perminyakan. Apapun yang diputuskan para ahli perminyakan semua dijawab dengan satu kata Amiiiiiin !.
.

Ikan Ikan Nongol
Kembali
Alhamdullilah pagi ini, 8 October 2010 pantai Fahaheel yang indah sudah mulai berangsur angsur bersih kembali dan ikan ikan kecil sudah mulai kelihatan kembali. Pantas saja ratusan Semburan Liar tahun 1991 bisa diatasi seluruhnya di Kuwait lha wong ahlinya tidak diganggu sama sekali dengan urusan tetek bengek seperti di Indonesia. Kita masih harus banyak belajar, mana yang darurat harus diatasi dulu dan mana yang bisa dikerjakan setelah masalah teratasi.

1 komentar:

  1. Excellent posting…and Website, brings something new in the another place in the world…

    Talks happiness, motivated story.. much wonderful things..

    i always trying to see on a week in your wordpress…
    Keep posting, hope your family enjoying well in there..

    A stuck geologist
    @ borneo (forsterit.olv@gmail.com)

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.