Susah juga kalau ditanya berapa living cost di Kuwait, jawabnya sangat tergantung dari siapa yang ditanya. Orang yang biasa hidup sederhana tentu akan lain jawabnya dengan yang dari golongan 'the have'. Yang jelas, kalau kita expatriate, sehari hari hidup di Kuwait, terima gaji KD atau US$ tetapi jalan pikirnya masih Rupiah, bisa bisa nggak makan, nggak pernah nonton film dan tidur numpang kiri kanan.
Bayangkan, untuk makan satu piring briyani saja perlu KD 1 atau sehari KD 3. Kalau cara berpikir anda 'rupiah' seolah olah sehari perlu KD 3 x Rp 35.000 = Rp 105.000 untuk diri sendiri saja. Apakah ini mahal ? Jawabnya ya kalau cara berpikir anda masih 'Rupiah', tetapi kalau anda sudah menyatu dengan negara tempat anda bekerja, maka KD 3 tersebut biasa biasa saja dan cocok dengan gaji yang anda terima. Seharusnya yang dipakai sebagai tolok ukur adalah berapa uang yang bisa anda tabung setiap bulannya dengan gaya hidup seperti anda sekarang dibanding dengan waktu anda masih di Indonesia. Di Indonesia sehari hari Nasi Pecel tetapi di Kuwait berubah menjadi nasi briyani, apakah ini berarti living cost tinggi ? Bukan, sama saja meskipun harga briyani lebih mahal dari pecel.
Kita harus menyadari juga bahwa kita adalah manusia yang bisa fleksibel, gaji kecil cukup dan gaji besar nggak bisa nabung. Jadi untuk apa menghitung hitung living cost ?. Punya nggak anda motivasi untuk pindah ke Kuwait ? Kalau punya, itulah sebenarnya yang jadi dasar utama anda pindah ke Kuwait, bukan Living Costnya. Terus terang motivasi saya dan keluarga pindah ke Kuwait hanya karena ingin menyekolahkan anak ke International School dan ingin setiap tahun umroh ke Mekah. Itu saja. Sewa Apartment bisa mencari yang murah dan baik, makan sehari hari bisa masak sendiri, hiburan misal nonton bioskop bisa dirundingkan sebulan sekali atau tidak nonton sama sekali, pulang ke Indonesia bisa dibicarakan dengan keluarga perlu atau tidak atau malahan sekaligus piknik ke negara tertentu. Kalau cara berpikir kita masih 'rupiah', ditanggung deh anda akan 'ngenes' di Kuwait.
Saya masih ingat betul waktu bertemu dengan ibu ibu yang semuanya baru datang dari Indonesia. Apa yang dilakukan ? setiap akan membeli sesuatu selalu dikonversikan ke rupiah dan dibandingkan dengan harga di Indonesia. Kalau jalan pikirnya selalu begitu, ya tinggal saja di Indonesia. Dan anda tidak akan pernah merasakan nikmatnya Kuwait Dinar.
Tetapi bagaimanapun juga, silahkan baca Living Cost Kuwait dibawah. Harga kebutuhan sehari hari secara umum tidak jauh beda ada yang lebih mahal tetapi ada juga yang lebih murah. Anda bisa menentukan sendiri kira kira mau yang 'Sederhana' atau yang 'Hi End'. 'Sederhana' itu apa sih, masing masing orang akan mengartikan sendiri sendiri . (by Susy)
Baca Juga :