Rabu, 22 Desember 2010

Putih Putih Melintas Di Death Road Kuwait



Pernah dengar nama Death Road atau Highway Of Death ? Jalan ini terletak di Kuwait, merupakan jalan raya besar 8 jalur yang menghubungkan Kuwait dengan Irak. Nama sebenarnya adalah Highway 80 tetapi lebih dikenal dengan nama Death Road atau Highway Of Death dan saat ini semua penduduk Kuwait boleh dikatakan telah lupa, melupakan atau tidak mau mengingat lagi kejadian tahun 1991 yang lalu. Jalan ngetop ini menghubungkan Kuwait City dengan Irak melalui Jahra dan Abdali di Kuwait dan Basra di Irak.

Kendaraan Perang Amerika Menuju Irak 2010

Pada tanggal 26-27 February 1991 yang lalu, tentara Irak yang lebih dulu menginvasi Kuwait tahun 1990 melakukan penarikan mundur tentaranya menuju negara asalnya Irak setelah terdesak tentara koalisi dengan membawa semua barang jarahan dan peralatan perangnya. Dalam perjalanan mundur ini konvoi tentara Irak ini diserang dari darat dan udara oleh tentara Amerika. Dari darat jalan raya ini diblokade oleh ranjau anti tank dan anti personnel dan dari udara dihajar habis habisan oleh angkatan udara Amerika. Total 1800 - 2700 kendaraan perang dan tank hancur dan jumlah korban tidak diketahui dengan pasti, diperkirakan antara 300 sampai puluhan ribu orang karena disamping tentara irak ada juga pengungsi pro Irak dan sandera atau tawanan perang yang ikut dalam rombongan mundur tersebut. Cerita lengkapnya dan photo dokumentasi bisa anda cari di google dengan keyword "Highway Of Death Kuwait" atau "Death Road Kuwait". Atau silahkan baca Wikipedia

Gurun Terbuka Menjelang Abdali 2010

Sekarang jalan ini telah bagus kembali seperti sedia kala, membentang mulus dan sering kita lalui, terutama oleh karyawan KOC yang bekerja di lapangan minyak North Area. Sebagian besar karyawan KOC, terutama yang sering ke Abdali Field umumnya menggunakan jalan ini untuk bekerja. Saat ini  komunitas warga Indonesia juga banyak yang tinggal di Jahra sehingga boleh dikatakan kita tidak asing lagi dengan jalan legendaris ini. Kalau saya perhatikan, beberapa puluh kilometer menjelang Abdali sampai ke Irak benar benar berupa gurun yang terbuka dan sama sekali tidak ada tempat berlindung untuk menyelamatkan diri sehingga sangat tepat sekali dijadikan ladang pembantaian dari udara. Suatu strategi perang tentara koalisi yang luar biasa hebat.

Jahra

Karena jalan ini lurus dan mulus, saat inipun masih sering memakan korban jiwa, entah berapa nyawa melayang dijalan ini setiap bulannya. Apalagi penyebabnya kalau bukan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas di Kuwait, terutama di highway boleh dikatakan sangat luar biasa tinggi. Mobil  remuk seperti baru saja ditabrak kereta api dengan mudah kita saksikan disepanjang jalan yang kita lalui sehari hari. Saya tidak tahu pasti, apakah semua highway di Kuwait angker atau alasan lain, tetapi dugaan saya karena umumnya pengemudi di Kuwait sering ugal ugalan dan ngebut dijalan raya mulus dan lurus seperti di highway highway Kuwait. Klik disini kalau mau lihat photo photo kendaraan hancur di highway Kuwait.

80 Km Menuju Irak Border

Saat ini setiap hari terutama malam hari di jalan jalan Kuwait selalu terlihat putih putih menyeberang jalan dan kakinya tidak menyentuh tanah sama sekali. Kadang kadang juga terlihat hitam hitam melintas tanpa menyentuh tanah. Bukan hantu atau makhluk halus, tetapi orang orang Arab dengan pakaian tradisionalnya Dishdasa dan Abaya sedang mondar mandir nyeberang jalan memakai sandal atau sepatu hanya untuk membeli kebutuhan sehari hari di warung atau bakala atau ke Mall. Semua serba putih bagi yang pria dan hitam bagi yang wanita. Hiiiiii !!! Semua kepala, tangan dan kaki terpisah, kalau tidak terpisah dan lengket satu sama lain malah benar benar aneh dan mengerikan.

Note : Video - Courtesy Of History Channel on You Tube

Nyeberang Jalan - Tangan, Kaki
Dan Kepala Terpisah 

1 komentar:

  1. Wah, ini dia blog informatif ttg Kuwait dari sudut pandang expat Indonesia.. saya memang sedang mencari impresi expat agar memudahkan 'beradaptasi' ala Kuwait... semoga bisa menyambung silaturahim dan mohon berkenan mampir ke rumah di Salmiya. Nuhun pisan...

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.