Kuburan Arab - Setelah Jenasah Dikubur Berarti Urusan Dengan Dunia Berakhir |
Di Indonesia, semuanya serba enak. Penduduknya saja yang suka mengeluh dan tidak pernah mensyukuri kenikmatan kenikmatan yang diberi oleh Yang Maha Kuasa. Bayangkan, orang mati saja kuburannya dibuat bak istana. Batu nisan dibuat mewah dan berukir dan diberi atap yang teduh. Tidak lupa ditanam juga pohon Kamboja sebagai penghias kuburan.
Tidak hanya itu saja, keluarga juga masih sering mengunjungi dan baca doa di Kuburan atau mengadakan acara Tahlilan 7 Hari, 100 Hari dan 1000 Hari. Gimana nggak manja, kuburan sejuk beratap, ada meja dan kursi di makam dan dengan angin sepoi sepoi menerpa pohon Kamboja. Hebatnya lagi, dibuatkan lagu pula dengan judul 'Menanti Dibawah Pohon Kamboja' yang cukup populer dibawakan Teti Kadi tahun 70an atau Rani akhir akhir ini.
Nggak Ada Atap Dan Pohon Kamboja - Para Hantu Jadi Malas Keluar |
Tidak hanya itu saja, keluarga juga masih sering mengunjungi dan baca doa di Kuburan atau mengadakan acara Tahlilan 7 Hari, 100 Hari dan 1000 Hari. Gimana nggak manja, kuburan sejuk beratap, ada meja dan kursi di makam dan dengan angin sepoi sepoi menerpa pohon Kamboja. Hebatnya lagi, dibuatkan lagu pula dengan judul 'Menanti Dibawah Pohon Kamboja' yang cukup populer dibawakan Teti Kadi tahun 70an atau Rani akhir akhir ini.
Di Kuwait dan negara Arab sekitarnya, yang namanya kuburan tidak ada satupun yang ditembok beton seperti di Indonesia. Tidak ada juga bekas bekas bunga kering sebagai tanda ada orang yang datang untuk 'nyekar'. Kalau seseorang mati, maka semua harus ikhlas. Keluarga yang ditinggal tidak berlama lama bersedih. Mulai detik dimana jasad dikubur sampai seterusnya adalah urusan dengan Sang Pencipta. Kuburan Arab tidak seram atau angker sama sekali. Tidak ada cerita hantu pocong yang keluyuran kemana mana karena kuburan Arab sangat panas tidak ada pohon kamboja sebagai peneduh. Juga tidak ada cerita hantu pocong yang santai duduk duduk disekitar makam. Hantu iseng mengganggu orang lewat tengah malam juga tidak ada. Hantu Kuwait sangat pemalas, tidak pernah menampakkan diri seperti di tanah air.
Kaya Atau Miskin Kuburannya Sama Saja Beda dengan Kuburan San Diego Hills Karawang |
Jadi kesimpulannya, enak sekali Indonesia. Kalau ada yang mati dan jadi hantu bisa setiap saat ditengok keluarga, Makam ada yang membersihkan. Siang hari hantu hantu bisa menikmati semilir angin dibawah pohon kamboja, Malam hari nongkrong dan duduk duduk bersama teman sesama hantu di kuburan. Kalau lagi suntuk bisa ngganggu cewek lewat dan kalau ada shooting film 'Hantu Pocong', 'Kuntilanak' atau film horor semacamnya bisa numpang lewat jadi figuran.
Tapi ada juga nggak enaknya. Jadi hantu di Indonesia selalu was was digusur karena tanah makam di Indonesia selalu jadi incaran pengusaha karena lebih komersial kalau dijadikan Mall. Di Kuwait, kuburan tetap dipertahankan meskipun letaknya di tengah kota. Berdampingan dengan Mall dan terletak di pusat kota juga tidak membuat para pengusaha ngiler untuk menggusur dan menjadikan tempat usaha komersial. Jadi, jangan kaget kalau anda ke Kuwait sedang berada di Mall atau sarana umum tahu tahu ketemu rombongan pelayat sedang mengubur jenasah didekat anda.
Beda Sekali Dengan Kuburan Di San Diego Hills IKarawang |
Tapi ada juga nggak enaknya. Jadi hantu di Indonesia selalu was was digusur karena tanah makam di Indonesia selalu jadi incaran pengusaha karena lebih komersial kalau dijadikan Mall. Di Kuwait, kuburan tetap dipertahankan meskipun letaknya di tengah kota. Berdampingan dengan Mall dan terletak di pusat kota juga tidak membuat para pengusaha ngiler untuk menggusur dan menjadikan tempat usaha komersial. Jadi, jangan kaget kalau anda ke Kuwait sedang berada di Mall atau sarana umum tahu tahu ketemu rombongan pelayat sedang mengubur jenasah didekat anda.
Baca Juga :
Salam hari Jumaat, penghulu segala hari..
BalasHapusA very interesting facts if I may say.
Sham sendiri belum berpeluang melibat "kubur" di sini.
Yang dilihat cuma Avenues, 360 Mall, Marina Mall, Souk Sharq and maybe Souk Mubarakiyah.
nyekar itu budaya jawa bukan budaya arab atau islam…
BalasHapussebetulnya dalam islam tidak ada budaya nyekar.. bahkan bicara dengan nisan pun tidak boleh…
tapi ya kalau diterapkan seperti itu, islam gak akan berkembang di Jawa pada masa lalu..
makanya para wali masih mengijinkan nyekar sebagai penghormatan pada leluhur…
di bahrain ada kuburan orang islam yang di beton seperti di indonesia.
BalasHapusada pohon2nya juga di sekitar pemakaman. tapi itu kuburannya orang syiah biasanya.
dan mereka jg mengenal hal yg kurang lebih sama dengan nyekar itu jg..
Pohon kemboja tidak mungkin hidup ditanah berpasir kontang. Sesetengah ajaran Islam melarang membuat tembok. Hantu suka hutan di negara Arab tiada hutan.
BalasHapus