Jumat, 07 Oktober 2016

Nasi Bungkus Termahal London

Nasi Bungkus Kalau Di Inggris Nggak
Ada Nasinya Tapi Bungkusnya Sama Dengan
Nasi Bungkus Rumah Makan Padang

Nggak bisa dipungkiri lagi, orang Indonesia kebanyakan terkagum kagum kalau ketemu Bule. Kalau perlu, apapun akan dilakukan hanya untuk 'melayani' seorang Bule. Di kantor kantor dan siaran Televisipun Bule juga diperlakukan berbeda. Pokoknya pelayanan buat Bule selalu lebih baik, nyaman dan enak kalau di Indonesia. Mentalitas seperti ini jarang saya temukan di negara lain dan mudah kita saksikan di Indonesia.


Bule Inggrispun Kalau Ketemu Orang
Indonesia Juga Nglesot Bahkan Nyembah Nyembah
Ngucapin Terima Kasih Kalau Diberi Tips

Tetapi di London saya merasakan 'Jadi Bule'. Ada sedikit kemiripan antara orang London dengan orang Indonesia. Di kota ini saya bisa merasakan enaknya dilayani Bule dengan pelayanan 'Super' seperti yang sering kita saksikan di tanah air. Saya menyadari, nggak mungkin saya bisa mendapat pelayanan istimewa kalau sedang berada di tanah air karena hidung saya jelas jelas terlihat Pesek dan wajah kurang memenuhi syarat dan cenderung meragukan kalau harus masuk ke tempat tempat tertentu yang exclusive. Pokoknya wajah dan penampilan kita ini Kere Pol.....

Standard Pelayanan Memang Harus
Nglesot Di Lantai

Kebetulan saya diberi kesempatan  ke London oleh pemerintah Kuwait, pakai duit rakyat Kuwait dan menginap di Hotel yg termasuk 'Diamond' disekitaran Knightsbridge - Kensington dan makan malam di salah satu restaurant restaurant yang masuk dalam The 10 Most Expensive Restaurants In London versi The Richest. Yang penting punya pengalaman berharga. Puluhan tahun kita jungkir balik bekerja di Indonesia, paling cuma dibayari makan di Rumah Makan Padang 'Kapau'.

  • Sketch, Mayfair London - sekitar Rp 2.2 Juta per kepala
  • Apsleys, The Lanesborough Hotel - sekitar Rp 2.25 Juta per kepala
  • Le Gavroche, Mayfair London - sekitar Rp 2.5 Juta per kepala
  • The Greenhouse, Mayfair London - sekitar Rp 2.5 Juta per kepala
  • Marcus Wareing,  Knightsbridge - sekitar Rp 2.5 Juta per Kepala
  • Helene Darroze, Connaugh Hotel Mayfair - sekitar Rp 2.5 Juta per kepala
  • L'Atelier De Joel Rubuchon, Covent Garden - sekitar Ro 2.7 Juta per kepala
  • Gordon Ramsey, Chelsea - sekitar Rp 2.75 Juta per kepala
  • Hibiscus, Mayfair - sekitar Rp 2.75 Juta per kepala
  • Alain Ducasse, The Durchester Hotel Piccadilly - sekitar Rp 4 Juta per kepala

Sajian Penuh Selera Noma Restaurant
copenhagen Denmark


Tapi, restaurant termahal di London diatas sebenarnya nggak ada apa apanya dibanding Noma di Copenhagen, Denmark. Di Noma Restaurant, untuk Dinner 'Pahe' (Paket Hemat) saja perlu Rp 6 Jutaan per kepala. Itupun harus reservasi 3 bulan sebelumnya. Baca Saja Pengalaman Reservasi Noma Restaurant ini


Bule Nyembah Kere

Pertama datang ke restaurant di London ini harus reservasi dulu, semua sudah direservasikan dari Kuwait. Nggak bisa langsung nylonong Go Show begitu saja. Ada 3 orang staff cantik tampak berdiri didepan menunggu tamu. Perlakuan relatif sama seperti umumnya staff restaurant di Indonesia. Pandangan mata staff restaurant tersebut langsung tertuju ke Hidung Pesek saya. 'Hmmm, ada Bule Hitam Pesek nih', mungkin begitu dalam hatinya. Setelah basa basi sebentar sambil nyocokin nama dengan ' catatan reservasi' di computernya, langsung kita diantar ke meja yang telah ditunggui oleh seorang pelayan laki laki. Keren, ngganteng ngganteng seperti Leonardo D'Caprio, berdiri tegap seperti Hansip sedang upacara bendera, tapi bawa menu makanan dan serbet.


Nasi Bungkus Isinya Lobster Dan Kentang

Meskipun saat berdiri seperti Hansip, tetapi pelayan tersebut luwesnya bukan main. Selesai menarik kursi dan mempersilahkan duduk, si pelayan tadi langsung jongkok 'ndeprok' dilantai lama sekali tidak bergerak nunggu kita semua selesai milih makanan dari menu yang disodorkan. Lumayan lama nunggu pesanan keluar, begitu muncul ternyata 'Nasi Bungkus'. Nggak ada piring, semua makanan disajikan diatas kertas seperti bungkus Nasi Padang. Selama makan, si Hansip tetap berdiri tegap sambil menunggu aba aba 'tambo ciek'.


Hikmah : 
  • Tetap bersyukur walau cuma makan Nasi Bungkus. Di UK perlu Jutaan Rupiah untuk bisa menikmati makan diatas kertas
  • Tetap bangga punya Hidung Pesek, di UK anda dilayani istimewa karena hidung anda beda dengan yang lain.


Apapun Makanannya Bungkusnya Kertas

Baca Juga :

5 komentar:

  1. hahaha! sukaaa sama tulisannya mbak!! lucu dan informatif..
    :D

    BalasHapus
  2. Makan cuman begitu di luar negri mesti reservasi ya bun,,di indonesia buanyak yg jual di pingir alun2,,knp gak di minta duitnya aja jatahnya bunda,lgan klihatan gak sedap makanannya,,trs aku msh penasaran dan perlu sy tanyakan london itu seperti kota mn kalau di indonesia dan jg denmark di peta kok kcl sekali,,kalau di indonesia apa sebesar kota semarang london itu belanda dgn kota malang besar mana bunda,,kalau perancis bunda sdah menulisnya,,krn penasaran kalau sepi kok byk wanita indo sekarang menikah dg pria bule gtu bun,,kalau begitu eropa itu mkn seperti kalau trans jatim ke jateng bgtu ya ,,misalnya kendal ke solo itu sdh 1 negara,,sragen,,ngawi dll.berarti keci2 ya negarane,,karena kok bentar2 ada di negara ini besoknya lg di ngr lain lagi bgtu,,maaf ya jika terlalu panjang tanyanya,,trima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda jalan dari Banyuwangi ke Merak itu kalau di Eropa sudah melintasi semua negara. Netherland, Belgia, Luxemburg, Austria dll itu paling sebesar Klaten. Yang besar itu Perancis, Germany, UK, Italy.... kira kira sebesar propinsi kalau di Indonesia. Lihat saja di google maps dan wikipedia.

      Hapus
  3. Nggak semua wanita Indonesia yg menikah dgn bule bernasib lebih baik. Terlihat bagus dan gaya saja kalau photonya tampil di facebook tapi sehari harinya tidak seglamour itu. Ada yang sehari harinya nguleg bumbu, ada yang nyuci gosok, ada yg belanja sayur di pasar dan lain lain.

    BalasHapus
  4. harga segitu bisa makan kenyang di warung padang ya bu..

    BalasHapus

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.