Senin, 26 Mei 2008

Sekolah Di Kuwait

Sekolah cukup banyak di Kuwait mulai dari sekolah negeri dengan bahasa pengantar arab sampai sekolah sekolah dengan sistem pendidikan asing. Nama sekolah juga tidak rumit untuk dihapalkan karena hanya kombinasi dari membolak balik beberapa kata saja, misal Kuwait, Indian, British, English, Gulf, Bilingual dan School. Tetapi sekarang sudah bukan cuma Indian, British dan English saja, sehingga nama negara lainpun ikut dibolak balik menjadi nama sekolah seperti Canada, American, Pakistani, Philipine dll. Umumnya yang pakai kata 'Bilingual' untuk anak yang berbahasa ibu Arab. Kalau bahasa ibu Indonesia tidak ada pilihan lain kecuali sekolah yang 100 % bahasa pengantarnya Inggris, dapat diketahui dari embel embel namanya 'English','International' atau nama negara yang dari sononya sudah berbahasa Inggris.

Contoh :

American School
British Schools :

Bilingual Schools :

French Schools :

  • Lycee Francais De Koweit
Indian Schools
Iranian schools
  •  Iranian School
Pakistani Schools :
  • International School and College of Pakistan, Khaitan
  • Pakistan School, Rumaithya
  • Fahaheel Pakistan School, Mangaf
  • Gulf Pakistan English School and College, Fahaheel
  • New Pakistan International School, Hawalli
  • Pakistan English School & College. Jaleeb-Al-Shuwaikh
  • New Pakistan English School, Khaitan
Philipine School
  • The New Kuwait Philippine International School
  • Philippine International English School
Private schools
  • Al-Jamil Private School, Salmya
  • Al-Wataniya Private School, Hawally
  • Pakistan English Academy (Farwaniya)
Public Schools
  • Amer bin omar (boys elementary)
  • Sif al dawla (boys elementary)
  • Qis bin abi as (boy elementary)
  • Al ridifa (girls elementary)
  • Fatima bin al yaman (girls elementary)
  • Zaitona shool
Special Needs School :
  • Ideal Education School (for Special Needs)
  • Conductive Education School - Kuwait (for Special Needs)
  • Al-Nibras School For Special Needs - Kuwait
Others :
Kecuali Pakistan, Philipine dan Indian School, biaya sekolah English school diatas relatif sama. Kindergarten KD900 per tahun, Infants (5-8) KD1500, Juniors (9-12) KD1700 & Seniors (12-16) KD1900. Belum termasuk seragam sekolah dan transportasi antar jemput bus (optional). Biaya transportasi bus sekolah sekitar KD 200 per tahun tergantung wilayah dan jarak dari sekolah. Anak kedua atau ketiga biasanya akan mendapat discount khusus tergantung dari negosiasi. Yang nama sekolah ada embel embel "America" umumnya lebih mahal KD 500 - KD 1000 per tahun, yang ada embel embel Pakistan,India atau Philipine lebih murah KD 500 - KD 1000. Tidak tepat sekali sih, tetapi kira kira segitulah.

Nggak usah kuatir, KOC akan mengganti biaya sekolah sebesar 90 % dari total biaya yang kita keluarkan untuk pendidikan anak. Tetapi perlu diketahui, ada beberapa orang yang diganti 90 % saja total biaya sekolah setara dengan sekolah India, Philipine atau Pakistan. Yang saya ketahui penyebabnya adalah karena sejak awal si anak dimasukkan sekolah Pakistan,India atau Philipine dulu, maksudnya sebagai transisi sebelum dipindahkan ke British School karena kemampuan berbahasa Inggris si anak belum cukup mumpuni untuk menembus British School atau alasan lain karena di Pakistan School pelajaran agama Islamnya lebih bagus dari sekolah British.
Alhamdullilah anak kami Ayu dan Dinda sejak awal masuk ke British School tanpa transisi di sekolah India atau Pakistan. Dan alhamdullilahnya lagi diganti KOC 90 % dari total biaya Cambridge School, bukan 90 % Pakistan School atau setara. Sebenarnya alasan kami masukkan ke Cambridge langsung hanya karena lokasinya dekat dengan apartment saja, nggak ada alasan lain.

Untuk memindahkan anak ke salah satu sekolah diatas persyaratannya standard saja, misal :
1. Surat keterangan pindah dari sekolah asal (diterjemahkan dalam bahasa Inggris atau Arab)
2. Nilai raport terakhir (diterjemahkan dalam bahasa Inggris atau Arab)
3. Photo 4x6 (latar belakang biru)
4. Contract Kerja orang tua
5. Civil ID orang tua dan calon murid

Baca Juga :

Minggu, 25 Mei 2008

Dicium Laki Laki

Kaget luar biasa dan juga tersipu sipu malu, itulah kesan saya ketemu kawan baik orang Kuwaiti di Ahmadi. Bagaimana tidak kaget, begitu ketemu langsung memeluk, cium pipi kiri, pipi kanan dan hidung disentuhkan ke hidung saya. Bagaimana tidak tersipu sipu, yang mencium adalah seorang lelaki tulen dan ditempat umum pula, denger denger wajah bersih tanpa brewokan seperti saya adalah kesukaan para gay Arab. Tapi ambil positifnya saja, adat istiadat Kuwait kalau bertemu sesama Kuwait ya selalu cium pipi kiri, kanan dan hidung sentuh hidung. Kalau dengan expats seperti saya, ya risih juga sih tetapi kita kan harus menghargai adat istiadat setempat. Sayang nggak bisa diabadikan kejadian kejadian seperti ini. (by :Ardi )

Jam Air Di Souk Sharq

Mungkin jam air di Souk Sharq (Souk = pasar) ini adalah satu satunya didunia, sangat unik karena penggeraknya bukan mekanik seperti jam umumnya. Semua benar benar digerakkan oleh gaya gravitasi. Air dialirkan melalui pipa pipa kaca berbagai ukuran keatas dan akan jatuh kembali kebawah melalui pipa pipa kecil yang tentunya sangat presisi sekali. Tabung tabung pipa bentuknya aneh aneh, ada yang bulat, oval dan spiral, yang menarik adalah air yang mengalir berwarna warni sehingga pada saat jatuh melalui pipa spiral sangat menarik sekali untuk diperhatikan. Jangankan kita yang baru mengetahui ada jam seperti itu, orang Kuwaiti saja juga bangga dengan jam aneh tersebut dan sering digunakan sarana untuk photo photoan.

Souq Sharq adalah sebuah pasar yang sekarang sudah tidak bisa dikatakan lagi sebagai pasar karena benar benar modern seperti layaknya Pondok Indah Mall dengan ukuran yang jauh lebih besar. Terletak dipinggir pantai Arabian Gulf dengan pemandangan laut yang luar biasa indah. Ditempat ini selain banyak parkir mobil mobil mewah juga banyak parkir kapal kapal yach untuk pelesir orang Kuwait ke laut. Kapal nelayan tradisional (bahasa sininya Dow) juga banyak diparkir ditempat ini, rasanya sih kapal tradisional ini nggak pernah jalan mungkin pemiliknya seorang kolektor yang hanya ngelus ngelus saja tetapi nggak pernah menjalankan kapalnya, seperti mas Ardi yang hanya ngelus elus VW kodoknya di Indonesia.

Namanya juga pasar, yang dijual sangat bervariasi, mulai barang barang kebutuhan sehari hari, barang low quality sampai high quality. Pasar ini menurut kita tidak terlalu ramai pengunjungnya, mungkin saking besarnya bangunan gedung dan sudah ada mall mall lain yang lebih baru seperti Marina Mall atau The Avenue.
(by: Susy )

Parkir Mobil Ala Kuwait

“Hukum Rimba” berlaku untuk urusan parkir mobil. Ada ruang sedikit saja dibelakang mobil anda, dalam waktu singkat sudah ada mobil lain yang seenaknya parkir dibelakang mobil anda. Akibatnya berjam jam anda akan menunggu si pemilik mobil datang dan menyingkirkan mobilnya. Cara parkirnya pun mirip burung onta, asal kepalanya masuk berarti aman, nggak peduli ekornya masih ditengah jalan dan bikin macet jalan raya. Kalau 100 % parkir di jalan raya, maka dengan gampang polisi me’nilang’ dan memasang ‘kunci roda’ pada roda depan, tetapi kalau bagian depan sudah dalam posisi aman, berarti polisi yang harus sabar menunggu sang pemilik mobil keluar. Bagi yang jengkel mobilnya nggak bisa keluar, cara ngatasinya juga sangat aneh, ‘gedubrak’ mobil yang menghalangi langsung ditutupi papan reklame. Herannya, nggak ada yang marah dan sampai berantem, semua menyadari kesalahannya, mobil rusak itu urusan asuransi. Dan, kalau parah sekali ya tinggal jual, semua tahu harga mobil bekas harga jualnya turun tajam, bagus atau rusak kalau yang namanya mobil bekas ya bisa jatuh hampir separuhnya. Nggak ada “harga”nya mobil di Kuwait. (by: Susy )

Jumat, 23 Mei 2008

Pasar Mubarakeeyah


Pasar Mubarakeeyah atau banyak yang menyebut Pasar Iran, disebut demikian karena di tempat ini terdapat berbagai macam kerajinan yang dibuat oleh masyakat Iran, terutama pakaian tradisional Iran, kain tenun, karpet buatan tangan dan lain lain. Tidak hanya itu saja, barang barang kerajinan 'made in' Kuwait juga banyak, sebagai contoh adalah Abaya (baju muslim hitam panjang).





Di pasar itu terdapat berbagai macam abaya, harga tidaklah mahal dan harus pandai tawar menawar. Harga bervariasi dari Kd 3 hingga Kd 8. Nggak usah khawatir bertransaksi disini, bahasanya sangat universal, yaitu bahasa 'calculator'. Ingin menawar harga tinggal ketik di calculator dan tunjukkan ke penjualnya, kalau harga tidak cocok si penjual cukup memberi isyarat tangan saja atau mengetikkan harga di calculator kembali. Nggak perlu belajar bahasa Arab atau bahasa Inggris, ngedumelpun bisa pakai bahasa Jawa, kalau mau ngrasani penjualnyapun juga pakai bahasa Jawa, ditanggung nggak bakalan ngerti kalau sedang dirasani. Abaya yang terdapat di Pasar Mubarakeeyah kebanyakan berwarna hitam. Dari harga Kd 6 bisa ditawar sampai Kd 3. Seru. ada juga mangga Dua di Kuwait. (by : Susy )


Rabu, 21 Mei 2008

Enak Nggak Kerja Di Kuwait


Menuju Sumur Sumur Minyak Di
Minagish Field

Seringkali saya ditanya 'Enak Nggak Kerja Di Kuwait ?', tampaknya sederhana tapi njawabnya yang luar biasa susah, kenapa ? Karena saking 'uenak'nya. Disini kerja lebih santai dibanding dengan di Indonesia, target dan tenggat waktu sangat lunak tidak seperti di Indonesia yang selalu grusa grusu. Sudah merupakan hal yang umum dimana pagi hari buka pintu, lalu ngilang, dan sore hari tutup pintu kembali. Nah kita expats belum seberani kuwaiti, tapi kalau masalah ngilang dari kantor sudah cukup 'expert', cukup pamit ke secretary dan pasang post it didepan pintu dengan tulisan 'To Embassy', 'To Passport Office', 'To Field' atau yang agak tehnis sedikit "Meeting".

Leadership Visit Ke Gathering Station,
Water Injection Plant, Rig dll

Meeting apaan nggak perlu diulas, yang jelas ngobrolnya di meeting room ngalor ngidul biasanya topik yang hangat adalah booking pesawat, pengalaman wisata di negara tertentu, rencana cuti atau mudik. Sudah cutinya setahun 42 hari, bulan puasa setengah hari, banyak libur karena hari kejepit nasional dan ada saja libur nasional dadakan, sebagai contoh minggu lalu tahu tahu diliburkan serentak 3 hari + 2 hari weekend sebagai hari berkabung karena mantan emir kuwait meninggal dunia (2008).

Sepi
Tidak seperti di Indonesia dimana kerjaan sering datang dari atasan dan pakai target selesai pula, kalau di tempat saya kerja, kita expatriate harus ber'improvisasi' sendiri, cari sendiri apa yang bisa dikerjakan. Jadi kalau mau ndableg sebenarnya juga bisa, yaitu e-mail e-mailan dan internetan saja. Tapi kalau saya, kan dari dulu sudah terkenal rajin, cepat, tanggap, iya kan ??? :).

Istirahat Sejenak

Nah, celakanya kalau sudah tahu kemampuan kita dan sudah dipercaya, baru kerjaan seabreg dibebankan ke kita langsung bleg buanyaknya bukan main. Nggak usah grogi dan tenang saja meskipun kerjaan seabreg, ngerjakannya juga santai karena nggak ada tenggat waktu yang strength. Cuma kita harus tahu, mana yang prioritas dan mana yang benar benar prioritas, karena kalau ditanya mana yang prioritas maka akan dijawab semuanya prioritas satu. (by : Ardi )

Kerja Beneran Nih

Baca Juga :

Rabu, 14 Mei 2008

Mbulet Pol Semua Urusan Di Kuwait

Memang memusingkan dan sangat tidak effektif berurusan administratif dengan pemerintahan Kuwait, kalau cuma diping-pong sudah biasa, nah sekarang muncul lagi peraturan expats harus ngurus surat bebas tagihan listrik dan air kalau nggak pingin dicekal di bandara. Baca saja 2 berita di Kuwait Times dibawah. Tetapi tetap saja ada hikmah yang bisa diambil, bisa meninggalkan kantor dengan tetap digaji penuh he he he. (by: Ardi )

Local News
No Release
Published Date: May 13, 2008

no travel!!!
By Badrya Darwish

To improve human rights so we can rise to the minimum international standards, the Ministry of Electricity and Water (MEW) has decided to ask all expatriates before exiting the country - whether on holiday or permanently - to obtain a certificate of clearance from the ministry. The certificate is only valid for one month. If the expat doesn't have it, he will be returning from the airport the same day with his family, his luggage, etc.
This is beautiful. Instead of advancing and updating our systems in the different ministries, especially as the government spent millions on computers and e-government programs and training and etc - we are going backwards. Why can't they update the way to check if people have paid their bills or not?
The MEW is also asking the Ministry of Interior to coordinate with it to implement the new regulation. Because the Interior is the ministry that controls the borders and exits and customs. MEW can't enforce it alone. May I remind the minister of water and electricity that it's not the expats who are failing to pay their bills. It's us, the Kuwaitis, because we feel safe and nobody can touch us and we are above the law. We're Kuwaitis. Can the Minister challenge me by producing the names of big families andbig companies who have paid their electricity bills for years and years?
Or he only has the courage to attack expats? Why can't he organize his ministry like any other advanced country on earth. He has so many civil employees doing nothing. Sitting in their offices, drinking chai and chatting. Well, let them do something for a change. Open the stupid computer in front of them and start billing people. Do a proper billing system in Kuwait, for God's sake. If you don't know how to do it - and I'm sure you do - then ask experts from other countries. In modern systems, if people forget, they receive a reminder from the electric company. And then a second reminder and if you don't pay in the third warning, they'll cut your electricity. And arrange also for people to be able to pay. Have direct debit through their banks. Improve your billing system.
Then start screaming and put laws and regulations to ban people from travelling and putting them under the pain of queuing in front of the ministries to ask for this precious letter of clearance. What if people have to travel all of a sudden for business trips or emergency family leaves? How many more employees will you need to give letters of clearance? You have more than two million expats in Kuwait. How many offices will you have to open for all of them to obtain releases every time they travel? Especially in the summer period when it's time for everybody to travel. And may I ask you: What about Kuwaitis? What are you planning for us? Also we cannot travel? Is this your scheme for enhancing the power system and electricity in Kuwait? Is this your scheme for the coming summer?

Local News
Expatriates decry new clearance legislation
Published Date: May 14, 2008
By Ben Garcia, Staff writer

KUWAIT: Abu Hussein a Jordanian national said he has not paid his electricity and water bills since the last two years. The reason? No one from the ministry comes to his residence to take the meter readings. Hence he does not receive any bills to pay. The likes of Abu Hussein are now being targeted through the issuance of a new legislation. All expatriates will now be barred from leaving the country, on vacation or otherwise, without settling their electricity and water bills first.
The Assistant Undersecretary at the Ministry of Electricity and Water Jassem Alingawi has reportedly coordinated with the Interior Ministry to mandate a law prohibiting expatriates from leaving the country without settling their electric and water accounts.
The legislation states that expatriates who have not cleared their bills will not be permitted to exit Kuwait either through Kuwait International Airport or border checkpoints. Their passage is guaranteed only after producing a clearance certificate from the ministry.
It's unfair. We've been residing in Kuwait for the last 35 years and we used to receive a bill every three months. And if we didn't pay the bill by the following month, they used to automatically disconnect the power supply. But now, we have not been receiving any bills for the last two years, and they are going to punish us for that. Why doesn't the ministry do its job according to a schedule just like us? How do you expect me to pay any bill without knowing the meter reading, without receiving a bill? The new system is completely absurd and unacceptable," Abu Hussein added.
Huda Al-Ajmi an officer at the ministry's Salmiya branch confirmed the new legislation and advised consumers to pay their bills every three months at least - to avoid hassles. "It is always good to pay at the end of three months to ease the burden of outstanding bill payments. There are some people who settle their bills on a yearly basis. They have to change that attitude now to avoid hassles and problems at exit points," she said. The new regulation, according to her, will be implemented soon and will affect both - citizens and expatriates. "No one will be allowed to leave the country unless they produce a clearance certificate from us," she added.

Explaining the procedures involved in the payments, she described simple steps to be followed by those wishing to obtain clearance certificates from the department:
1. Consumers should obtain an application form through any of the ministry's branches.
2. After obtaining the required application, the ministry will send an electrician to read the meters.
3. After the meters are read, consumers are advised to return to the ministry to settle their accounts.

We will direct consumers through the next steps to follow. Basically it's just simple procedure in which we will issue a stamped paper after the accounts are settled," she said. She also informed consumers of the payment of an additional KD 1 per month that will be included in the electricity bills. The payment is however credited to the municipality for garbage disposal. "Some people who pay on a yearly basis however express outrage at seeing the additional amount on the bills, she said. Strange, but theamount has been included in the electricity and water bills since 2004," she added.

Senin, 05 Mei 2008

Kuwait Boat Show 2008




Nonton orang Kuwait belanja adalah salah satu keasyikan tersendiri. Al Kout Fahaheel adalah salah satu tempat yang menarik untuk melihat kesibukan tersebut. Sabtu, 3 May 2008 yang lalu kebetulan ada ajang pameran dan penjualan Kapal dan segala macam accesoriesnya dengan judul yang cukup menarik Kuwait Boat Show 2008. Karena letak pameran ini di Al Kout, sebuah mall yang sangat besar tentu sangat sulit dibedakan antara pembelanja Mall dan pengunjung pameran, semua tumpek blek di Al Kout, kebetulan bulan May adalah bulan pergantian musim antara Spring dan Summer sehingga sebagian toko di Mall tersebut melakukan discount besar besaran. 



Berjam jam saya memperhatikan mereka berbelanja, umumnya mereka datang terdiri dari 3 atau 4 orang wanita dengan abaya hitamnya dan keluar sudah penuh dengan barang bawaan menurut ukuran Indonesia ‘Nggak Umum’ belanja sebanyak itu. Yang lebih geleng geleng kepala, sambil pulang mereka tanpa banyak cakap langsung order kapal, mesin kapal atau asesoris kapal lainnya. Saya lihat list order disalah satu stand, wow hanya dalam waktu satu jam saja sudah ada 3 pembeli kapal. Tanpa down payment dan kapal akan diantar kerumah tidak lebih dari satu bulan. Ya diantar kerumah bukan ke laut, nanti pembeli tinggal tarik ke laut dengan mobilnya. (by: Susy )