Sabtu, 02 Desember 2017

Berbagi Trotoar Di Kuwait

Pedestrian Di Marina Walk
Pejalan Kaki Dan Pesepeda Bisa Berbagi Tempat

Orang Indonesia itu Egois. Tidak ada yang menyadari sejak balita sudah dididik dan diajari untuk egois. Tanyakan saja ke anak anak atau siapapun disekitar anda, 'Trotoar itu untuk apa dan untuk siapa ?', Jawabnya bisa saya tebak dan semua akan sama, yaitu  'Untuk jalan kaki dan hanya untuk Pejalan Kaki'. Itulah sebabnya kalau ada yang bukan pejalan kaki tapi nangkring atau lewat di trotoar maka banyak pengguna trotoar di tanah air yang marah marah.

Di Ahmadi Kuwait, Pesepeda Di Kiri Dan
Pejalan Kaki Di Kanan

Di Kuwait, masyarakatnya lebih bisa berbagi dan bertoleransi. Yang namanya trotoar dipakai bersama pejalan kaki dan pesepeda. Di beberapa tempat juga ada pedagang es krim atau minuman ringan juga. Pejalan kaki akan berjalan disebelah kanan trotoar dan pesepeda akan mengayun sepedanya di sebelah kiri trotoar. Aturan ini tidak mutlak harus diikuti karena baik pejalan kaki maupun pesepeda bisa saling bertoleransi. Kalau pejalan kakinya sedang disebelah kiri maka pesepeda akan mendahului dari kanan. Pokok saling enaklah, terserah masing masing asal sopan, tidak ugal ugalan dan jangan sampai nubruk saja.

Nggak Ada PKL Dan Sepeda Motor Di Trotoar Ahmadi
Hanya Sepeda Dan Pejalan Kaki
Karena sifat egois dari lahir inilah maka di Indonesia banyak sekali lahir komunitas, ormas atau apapun yang bertindak anarkis, mau menangnya sendiri dan sweeping pengguna trotoar dengan anggapan tindakannya benar sesuai peraturan. Padahal peraturannya dibuat oleh pejabat yang sebenarnya sudah terbentuk sifat egois sejak bayi. Sami Mawon. Lihatlah trotoar di jalan jalan di Kuwait pada gambar dibawah ini. Terlihat begitu adem dan ayem nggak ada yang ribut antara sesama pengguna trotoar.

Di Indonesia Harus 4 Gambar
Pejalan Kaki, Sepeda, Sepeda Motor Dan PKL
Di negara lain kebanyakan juga sama saja. Trotoar bukan monopoli milik pejalan kaki saja. Biasanya, diberi penanda batas yang jelas baik berupa garis putih atau dibuat warna lantai yang berbeda. Misal warna lantai merah untuk pesepeda dan hitam atau abu abu untuk pejalan kaki. Contohnya di Belanda seperti gambar dibawah ini.

Ini Di Belanda. Jalur Sepeda Lebih Lebar Karena Lebih
Banyak Sepeda Dibanding Pejalan Kaki
Jadi jelas ya, kenapa banyak sekali pejalan kaki di tanah air marah marah karena kenyamanannya terganggu saat menggunakan trotoar lalu diupload di facebook, youtube dan tweeter ?. Sampai saat ini dan sudah ribuan trotoar saya lewati di berbagai negara, belum pernah saya menyaksikan ada orang marah marah karena tidak mau berbagi trotoar dengan pengguna lain. Tidak pernah juga saya menyaksikan tanda peringatan trotoar yang begitu egois seperti di Indonesia : 'Trotoar Hanya Untuk Pejalan Kaki', apalagi kalau sampai ditulis seram 'Nubruk Benjut'. Hiii serem dan sadis.

Trotoar Di Ahmadi Kuwait
Sesama Pengguna Trotoar Memang Seharusnya
Bisa Saling Menghormati


Pesepeda Harap Pelan
Di Scientific Center Kuwait

Bisa Jogging Dan Bersepeda Sambil
Menikmati Semilir Angin Arabian Gulf

Jalur Kiri Untuk Pejalan Kaki
Yang Kanan Untuk Pesepeda

Kucing Juga Boleh Lewat

Jalan Jalan Sore Sambil Olah Raga

Duduk Duduk Memandang Laut Juga Bisa

Pesepeda Juga Bebas Dan Bersatu Berbagi Tempat
Yang Sama

Meskipun Sepeda Harus Di Kiri
Tapi Nggak Masalah Juga Kalau Jalan Di Kanan

Biasanya Disudut Ini Ada PKL Jualan Es Cream
Dan Minuman Ringan Dingin


Bisa Jalan Jalan, Jogging, Lari
Dan Bisa Juga Bersepeda
PKL Nggak Banyak Umumnya Jual Minuman


Pelan Pelan
Kalau Di Indonesia Tulisannya 'Nubruk Benjut'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan menuliskan komentar dengan bahasa yang jelas, sopan dan beradab.