Jumat, 30 Maret 2012

Menelusuri Asal Kata Bible, Bibliotheque Dan Bibliography


Pelabuhan Nelayan Byblos
Nama Sekarang Jbail, Pantas Banyak Yang
Tidak Tahu Kalau Kita Tanya Arah Ke Byblos

Hati Hati Kesasar Tidak Ada
Satupun Petunjuk Arah Ke
Byblos, Yang Ada Jbail
Setiap hari kita sering mendengar atau membaca kata “Bible” ,"Bibliotheque" atau “Bibliography”, tetapi sebagian besar diantara kita banyak yang tidak tahu darimana sebenarnya asal usul kedua kata yang sangat terkenal tersebut. Malah ada yang menjawab sekenanya berasal dari Jerusalem dengan alasan agama Kristen berasal dari kota di Palestina / Israel tersebut dan Bible adalah kitab sucinya. Jawaban yang tepat sebenarnya diambil dari nama sebuah kota yang bernama Byblos. Kota tua ini sudah ada sejak 6000 tahun SM (Sebelum Masehi) dan  sekarang bernama Jbail dan terletak di Negara Lebanon. Hanya 37 Km saja dari ibukota Lebanon, Beirut dan terletak dipinggir pantai Laut Mediterania. Konon pada jaman dulu kala kota Byblos ini sangat maju dan menjadi kota dagang yang ramai. Berdasarkan peninggalan archeology yang ditemukan ditempat ini, dulunya dikota ini terdapat percetakan tua dimana Bible untuk pertama kali dicetak dan juga dipercetakan inilah pertama kali diperkenalkan ilmu penyusunan kata kata dalam buku yang saat ini dikenal sebagai Bibliography atau Bibliotheque..

Jalan Kampung Kota
Tua Byblos
Saat ini kota ini adalah satu dari lima UNESCO World Heritage Site di Lebanon (Byblos, Anjar, Baalbek, Tyre dan Holy Valley Ouadi Qadisha & The Forest Of Cedars Of God (Horsh Arz El-Rab) . Kalau anda jalan jalan ditempat ini suasana yang bisa anda rasakan adalah perasaan campur aduk antara religious, romantic, dan hura hura. Kenapa ?, karena ditempat ini semuanya ada mulai café café yang romantis, gereja kuno, kota tua dengan dinding batu kuno, dermaga batu dengan perahu perahu nelayan kuno, kebiasaan penduduk yang suka mancing dan juga museum berisi peninggalan archeology sampai tokoh politik modern. Untuk datang ketempat ini juga tidak terlalu sulit, cukup naik taxi, bus atau sewa mobil sendiri dari Beirut dan penduduknya sangat ‘welcome’ sekali terhadap turis atau orang asing.


Anakku Sudah Besar, Malu Kalau Dipeluk
Bapaknya Yang Masih Muda
Pusat Kota Jbail
Ruwet, Banyak Wisatawan
Parkir Sembarangan
Kalau anda tanya, ada tidak hotel disini, maka saya jawab ada. Yang tampak bagus dan tidak lebih dari 5 menit jalan kaki menuju dinding batu kota kuno ini adalah Hotel Canary De Byblos.

Lalu apa yang bisa dilihat dan menarik :
  • St John The Baptist Church
  • Byblos Wax Musseum
  • Byblos Fossil Musseum
  • Kuburan Kuno (King Tomb) kalau anda mau nyekar.
  • Byblos Castle
  • Phoenecian Temple
  • City Wall
  • Old Souk, tempat belanja souvenir dan barang barang antic


Tempat Mancing
Byblos
Kalau lapar bagaimana ? Cari saja restaurant atau warung makanan yang banyak tersebar disekitar pasar (Old Souk). Mulai Chinese Restaurant, Arabic Restaurant, Lebanese Restaurant, Pizza Hut atau Mc Donald semuanya ada. Kalau anda ingin menikmati suasana romantic dengan lampu remang remang malam hari, café café atau pub & bars beratap langit dengan ditemani pria dan wanita Lebanon yang cantik dan tampan juga ada. Saya perhatikan, semua café, pubs & bars menawarkan Lebanese Wines. Sebuah Wines khas Lebanon yang dibuat di Lembah Bekaa dan katanya baik Lebanese Wines, Lebanese Girl maupun Lebanese Gentlemen semuanya memabukkan dan sekali anda mencoba maka langsung sempoyongan  kepincut dan nggak mau pulang. Restaurant yang saya perhatikan sangat baik adalah Flobby Dinner dan Locanda A La Grande.


Old Souq

Jalan Di Kota Kuno Byblos
Ijo Royo Royo

Didepan Cafe Pubs & Bar

Baca Juga :

Rabu, 28 Maret 2012

Dimana Paris Of Middle East

Raoche Rock Atau Pigeon Rock Beirut, Lebanon
Sayang Tidak Punya Cerita Legenda Seperti Di Indonesia
Salah Satu Sudut Kota Beirut
Jalan Sempit Mirip Paris
Banyak sekali kota yang mengaku mirip dengan Paris, tetapi beberapa kota yang saya kunjungi ternyata tidak ada kemiripan sama sekali. Tidak salah kalau saya selalu mengatakan ‘Semua Kota Ada Bedanya’. Sebut saja kota Bandung, kota ini pada jaman Belanda dulu sering disebut Paris Of Java. Tetapi sejak saya masih balita puluhan tahun lalu sampai saya dewasa sekarang dan sering membandingkan dengan Paris, rasanya tidak ada sama sekali kemiripannya. Bangunan gedung di Bandung hampir semuanya berarsitektur Belanda, sangat berbeda sekali dengan bangunan atau gedung di Paris yang umumnya bergaya gothic dengan jalan jalan kecil dan sempit. Udara kota Bandung yang dulu terkenal sejuk juga tidak bisa disamakan dengan kota Paris yang lebih sering panas dan pengap daripada sejuk. Kota Paris jauh dari gunung dan sama sekali berbeda dengan Bandung yang dikelilingi bukit dan gunung.

Kota Beirut
Tata Kota Peninggalan Perancis
Perhatikan kota kota yang sering dianggap mirip dengan Paris dibawah ini, menurut anda kota mana yang benar benar mirip Paris.
  • Paris Of The Orient – Shanghai & Saigon
  • Paris Of South America – Buenos Aires
  • Paris Of The Oceania – Melbourne
  • Paris Of Eastern Europe – Praque
  • Litle Paris – Bucharest
  • Paris Of The West – San Fransisco
  • Paris Of Java - Bandung
  • Paris Of Middle East – Beirut
  • Paris Of Kuwait - Fahaheel


Avenue Des Francais Beirut
Tempat Makan Sepanjang Jalan
Tetapi menurut saya, yang benar benar sangat mirip Paris adalah Beirut, ibukota Lebanon. Tingkat kemiripan kira kira hampir 80 %, sangat tinggi memang untuk sebuah kota yang jaraknya terpisah ribuan km. Di Kota Beirut ini jalan jalan sama sempitnya seperti jalan jalan dikota Paris. Papan nama toko, nama sekolah, nama jalan, nama bus, nama restaurant, Koran dan TV banyak yang berbahasa Perancis. Penduduknya sangat menguasai bahasa Perancis dengan baik sekali selain bahasa Arab. Gedung gedung pertokoan dan apartment juga memiliki design arsitektur yang relative sama dengan gedung di Paris. Kalau anda berphoto photoan di Beirut dengan latar belakang papan nama toko lalu anda upload ke facebook, saya jamin ‘Friend’ anda di facebook akan mengira anda di Paris. Apalagi, penduduk Lebanon umumnya sangat modis sekali dengan warna kulit dan rambut agak agak bule sedikit, sudah pasti photo yang anda upload di facebook akan kebanjiran ‘cap jempol’ JJJ

Corniche Beirut
Dari Kamar Raoche Arjaan Hotel

Kopi Hangat Baba Ali
Corniche Beirut
 Mari kita jalan jalan menyusuri Saint George Bay, Avenue Des Francais, Raoche Rock dan Avenue General De Gaule. Jalan jalan ini memanjang sepanjang pantai Laut Mediterania di kota Beirut. Trotoar disepanjang pantai ini merupakan tempat penduduk Beirut berkumpul setiap hari baik untuk sekedar olah raga, jogging, bersepeda atau sekedar jalan jalan melihat pemandangan laut yang indah. Sarana kota ini disebut juga Corniche Beirut dan panjangnya sekitar 5 Km. Disepanjang jalan ini banyak terdapat restaurant. Sama halnya dengan di Paris, hampir semua restaurant mempunyai meja dan kursi diluar gedung dangan payung atau tenda warna warni yang cantik. Yang menarik adalah pedagang kaki lima, penjual roti menggantungkan rotinya disepeda dan penjual kopi hangat menjajakan sambil membawa termos. Pagi hari yang cukup dingin terasa begitu hangat dengan secangkir capucino dari Baba Ali.


Paris Indian RestaurantDi Fahaheel Market
- Paris Of Kuwait -
Kalau Kuwait kira kira mirip tidak dengan Paris ? Tentu saja dengan bangga akan saya saya jawab "Ya". Terutama Fahaheel, di daerah yang terkenal padat dan selalu ramai India karena adanya pasar Fahaheel ini anda anda akan dengan mudah menemui segala sesuatu yang berbau Paris, Contohnya Saloon Paris, Paris Cellular, Paris Computer Shop, Paris Aero Travel dan yang paling ngetop adalah Paris Indian Restaurant. Sayang, sebagian besar pengunjung dipasar ini tidak mirip sama sekali dengan penduduk Paris, memang kebanyakan tenaga kerja dan pedagang dari India. Inilah Paris Of Kuwait hee rasa India hee.....

Baca Juga :

Kamis, 22 Maret 2012

Deru Debu Di Padang Kuwait

Perjalanan Menuju Lapangan Minyak
Minagish - Jarak Pandang Hanya 10-50 Meter

Iklim di Kuwait bisa berubah dengan sangat cepat terutama pada saat berakhirnya musim dingin dan menuju ke musim panas seperti saat ini (bulan Maret). Temperatur udara yang hangat sekitar 25 Deg C bisa tiba tiba jatuh ke 8 Deg C hanya dalam beberapa jam saja. Celakanya, baju hangat seperti jaket, mantel, jas dan juga pemanas ruangan semuanya sudah terlanjur dibungkus kembali dan disimpan untuk musim dingin tahun depan. Kalau hal ini terjadi, terpaksa bongkar kembali semua pakaian dan pemanas ruangan yang sudah tersimpan rapi didalam lemari.

Sampai Di Rig - Kalau
Masih Ada Yang
Berkeliaran, Huh Gue Suruh Push Up 100 X


Lebih sial lagi, saat musim peralihan semacam ini sering sekali terjadi badai debu, terkadang disertai hujan dan angin dan yang paling sering adalah debu dan angin saja. Suara angin yang kencang membawa pasir serasa seperti berada didekat helicopter. Debu dan pasir yang menerjang bangunan seng menambah gaduh suara. Untuk hal ini hindari papan reklame atau barang barang lain yang kemungkinan akan terbang atau jatuh terterjang angin.

Kuwait Sand Storm 25 May 2011

Saya seorang Sr Petroleum Engineer di Kuwait dimana pekerjaan bisa di kantor dan sering juga ke lapangan. Apalagi, semua orang sekantor tahu bahwa saya pernah bertahun tahun menduduki posisi Leadership di lapangan. Akibatnya, kalau ada badai pasir seperti ini maka saya yang kebagian tugas turun ke lapangan, istilah kerennya HSE Leadership Visit atau sering disingkat Site Visit saja. Tugas sampingan saya selain masalah engineering adalah marah, membentak bentak, berteriak teriak ditengah suara bising sand storm, dan ceramah mengenai keselamatan kerja kalau terjadi badai pasir. Sama seperti di Indonesia, pekerja lapangan terutama karyawan kontraktor sering menganggap enteng dan biasa iklim dan cuaca yang tiba tiba berubah seperti ini. Karena bagi mereka, masalah klilipen atau batuk batuk selalu dihadapi setiap hari.

Berwarna Kuning
Artinya Sand Storm
Sedang Ngamuk


Bagi karyawan sebuah kontraktor, sering ada keraguan untuk mengambil keputusan apakah harus menghentikan pekerjaan atau tidak dan mereka sama seperti para kontraktor di Indonesia yang tidak berani mengambil keputusan sendiri kalau tidak ada instruksi dari Company Man. Mungkin takut nggak dibayar atau bisa jadi takut dengan supervisornya. Pekerja pekerja lapangan di Kuwait terdiri dari berbagai macam bangsa dan disinilah saya bisa menunjukkan bahwa sebenarnya bangsa Indonesia itu bukan ‘bangsa TKW’ atau 'bangsa bodoh' yang selalu ‘nrimo’ dan tidak bisa apa apa seperti sering dikeluhkan para ‘pesimis’ di tanah air. Soal Safety atau Keselamatan, semua harus tunduk perintah saya apakah kamu Amerika, India, China atau yang lainnya. Biar saja kalau ada yang mengatakan kelakuan saya berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia di tanah air yang selalu ‘munduk munduk’ kalau berhadapan dengan bule. ‘Mister… mister…..do you want coffee ?’. ‘ Mister….. mister …..’.

Engineer Kelas Dunia
Menggulung Karpet

Kalau tiba tiba hujan badai debu seperti ini apa yang bisa dilakukan ? Tidak ada cara lain selain membawa semua pekerja ke tempat aman didalam gedung terdekat. Biasanya kalau ada badai pasir tiba tiba, para pekerja langsung mendirikan tenda darurat dan berlindung didalamnya sampai keadaan membaik terutama untuk pekerja pipeline. Tetapi tetap saja didalam tenda penuh dengan debu halus dan sangat tidak sehat kalau terhirup paru paru meskipun semua pekerja menggunakan penutup hidung berlapis lapis.


Kalau dirumah, kita bisa mengetahui lebat atau tidaknya badai debu cukup dengan memperhatikan kaca jendela dari dalam rumah dan juga mendengarkan suara bising angin. Kalau cahaya dari balik kaca jendela telah berubah warna menjadi kuning, berarti badai pasir cukup lebat tetapi kalau sampai gelap total dan disertai hujan dan petir berarti badai pasir tengah melalui rumah kita dan kita benar benar ditengah badai pasir.

Sebagian Kecil TKI (Tenaga
Konsultan International) di Kuwait
Sebutir Pasir Di Padang TKW

Serapat apapun pintu dan jendela ditutup selalu saja ada debu yang masuk ruangan. Karpet yang sangat bermanfaat pada saat musim dingin harus digulung dan lantai yang semula bersih dan kinclong harus sering dipel secepatnya. Debu sangat halus sekali, seandainya terlambat membersihkan maka dengan cepat akan lengket dan sangat sulit dibersihkan. Yang sulit untuk dibayangkan adalah tenaga kerja untuk menggulung karpet semuanya adalah Engineer Kelas Dunia yang sudah malang melintang diberbagai negara. Kekerabatan sesama Engineer Indonesia di Kuwait sangat baik sekali. "Kenapa ente tidak pulang ke Indonesia membangun negara ?", "Hah, ente  sudah tahu jawabnya...."


Baca Juga :