Sabtu, 31 Oktober 2009

Ihwal TKW Bermasalah

Dikutip Dari Kompas, 31 Oktober 2009 - Halaman 7
Ditulis Oleh : Faisal Ismail Dubes RI di Kuwait

Setiap tahun Kedutaan Besar RI Kuwait menampung sekitar 2.000 tenaga kerja wanita bermasalah yang kabur dari rumah majikan. Mengapa?

Sebagian dari mereka tidak betah bekerja karena beda tradisi dan kultur. Mereka mengalami gegar budaya. Sebagian lagi mengaku, upah mereka tidak dibayar majikan atau diperlakukan tidak wajar. Penyebab paling serius, mereka mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, dan pemerkosaan. Untuk menangani kasus-kasus berat, KBRI menyerahkan masalah ini kepada pengacara yang disewa.

Selingkuh dan kematian
Persoalan lain yang harus dihadapi KBRI adalah perselingkuhan antara sebagian TKW dan lelaki berkebangsaan lain. Diduga perselingkuhan terjadi saat mereka lari dari rumah majikan, lalu menjalin hubungan intim. Ketika hendak melahirkan, mereka datang ke penampungan di KBRI. Petugas KBRI membawanya ke rumah sakit. Kini, ada delapan bayi di penampungan, tanpa diketahui siapa ayah mereka. Bayi-bayi ini tidak dapat dibawa pulang ke Tanah Air bersama ibu mereka karena tidak memiliki akta nikah yang sah. Rumah sakit juga tidak mau memberi surat keterangan lahir. Akta nikah dan surat keterangan lahir diperlukan sebagai dasar memproses dokumen keimigrasian yang memungkinkan para bayi itu pulang ke Tanah Air bersama ibunya. KBRI sedang berkonsultasi dengan penasihat hukum untuk menyelesaikan kasus ini secepat mungkin.

Tidak mudah bagi pekerja wanita—sudah menikah atau belum—bekerja di negara asing.

Dalam tiga tahun terakhir ini, jumlah TKW yang meninggal agak meningkat, rata-rata 20-25 orang per tahun. Keterangan dari rumah sakit menyebutkan, mereka meninggal karena tekanan darah tinggi, darah rendah, jantung, asma, paru-paru, dan lainnya. Melalui Deplu, Depnakertrans, dan BNP2TKI, KBRI selalu mengirim pemberitahuan kasus kematian TKW kepada keluarga, apakah akan dimakamkan di Kuwait atau Tanah Air. Kebanyakan keluarga meminta agar jenazah dimakamkan di Tanah Air. Untuk itu, sistem cek kesehatan di Tanah Air perlu dibenahi sekaligus diperketat guna menghindari banyaknya kematian yang menimpa TKW. Diharapkan, TKW yang dikirim adalah benar-benar sehat, cakap, sudah mendapat pembekalan sekaligus pelatihan keterampilan kerja, serta orientasi tentang tradisi dan kultur masyarakat di negara tujuan.

606 TKW di penampungan
Hingga pertengahan Oktober 2009, KBRI menampung 606 TKW dengan segala kompleksitas masalah. Secara bertahap KBRI telah memulangkan mereka ke Tanah Air. Namun, karena yang datang lebih banyak (sehari rata-rata 10 orang), KBRI merasa kewalahan mengurus mereka. Akibatnya, terjadi penumpukan TKW bermasalah di penampungan. Permasalahan kian ruwet karena daya tampung terbatas, fasilitas kamar mandi dan WC minim. Gedung berlantai dua tempat menampung TKW dikhawatirkan runtuh karena harus menampung banyak manusia dan barangnya. Mereka tidur sekenanya dan amat tidak nyaman. Ketidaknyamanan fisik dan psikis ini bisa mengganggu kesehatan sehingga mereka mudah terkena tekanan mental dan stres. Mereka juga jenuh karena lama tinggal di penampungan.

Kini KBRI sedang bekerja sama dengan kepolisian untuk mempercepat proses sidik jari. Mereka yang tidak mempunyai kasus kriminal segera dipulangkan. Deplu dan instansi terkait sudah menyediakan dana bagi pembelian sekitar 600 tiket.

Kerja sama
Kerja sama perusahaan pengiriman tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) dan agen untuk menangani kasus dan masalah TKW harus sinergis. Butir-butir ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan dan kesepahaman antara PPTKIS dan agen harus dilaksanakan secara benar, adil, serta penuh tanggung jawab. Misalnya, dana Rp 2 miliar per tahun untuk biaya makan TKW bermasalah di penampungan seharusnya menjadi tanggung jawab agen, bukan dari anggaran Depnakertrans (negara).

Amat diharapkan, sistem perekrutan TKW oleh PPTKIS diperketat dan selektif. Mereka yang dikirim harus benar-benar berkualitas, bermotivasi tinggi, dan siap mental untuk bekerja di lingkungan yang bertradisi dan berkultur berbeda. Jangan sampai ada kesan, TKW bak komoditas dagang yang diekspor. TKW adalah manusia yang berperasaan, memiliki harga diri dan hak asasi yang harus dihormati.

FAISAL ISMAIL
Dubes RI di Kuwait

Selasa, 27 Oktober 2009

Awas Benda jatuh ....


Bertetangga dengan masyarakat dari berbagai Negara memang cukup mengasyikkan. Keramahan pada saat kita berjumpa sangat beragam sekali. Ada yang santun sekali pada saat kita berpapasan, ada yang cerewet suka ngajak ngobrol, ada juga yang juteknya minta ampun. Pokoknya komplit bak negeri kita sendiri Indonesia Raya. Yang jelas, nggak ada bedanya dengan di Indonesia, sifat manusia semua sama saja, ada yang baik, ada yang cemberut dan ada yang selalu gembira.




Pot Bunga Raksasa
Diatas Kepala

Di Mangaf, saya menyewa rumah yang cukup besar dimana Ground Floor saya tempati sendiri, 1st Floor disewa oleh orang Amerika dan 3rd Floor disewa oleh seorang Mesir. Yang Amerika ini ramahnya bukan main setiap berpapasan selalu ngajak omong tetapi yang dari Mesir ini luar biasa bandel. Selalu saja dia meletakkan barang yang menurut kita kalau kesenggol akan jatuh menimpa orang yang lewat dibawahnya. Pernah suatu hari dia meletakkan berderet deret pot bunga kecil didepan jendela lantai atas. Dan benar apa yang sudah kita perkirakan, salah satu pot bunga nya jatuh tapi untungnya tidak menimpa orang lewat. Si Amerika ini sangat concern sekali dengan masalah safety sehingga minta agar si Mesir tidak meletakkan pot bunga diatas jendelanya, kalau ada orang kejatuhan bisa terluka dan menderita katanya.


Menjemur Kasur

Apa yang terjadi, ternyata 2 hari setelah dinasehati si Amerika masalah safety, pot bunga kecil diatas berubah menjadi pot bunga raksasa. Kira kira kalau ada orang lewat kejatuhan tidak akan tersiksa dan menderita lagi tapi langsung mati, begitu kira kira pikirannya. Dan yang parah lagi, sekarang kalau njemur kasur cukup dari jendela saja. Hemat tenaga dan nggak perlu ngotong ngotong kasur kebawah

Jumat, 16 Oktober 2009

Halo , Saya Udah Nyampai Kuwait

Saat ini bulan Oktober 09, temperatur udara Kuwait sudah terasa enak, kira kira 30 Deg C, sama dengan temperatur udara sehari hari di Indonesia. Artinya aktifitas outdoor sudah bisa dimulain lagi. Udara nyaman seperti ini tidak akan lama, hanya dua - tiga bulan saja, setelah itu masuk bulan December akan dingin sekali serasa sampai menusuk tulang. Pada bulan December biasanya tempertatur udah bisa diskitar -5 - 10 derajat celcius. Terutama didaerah terbuka, wuih dinginnya sangat tidak enak, kering dan menusuk tulang.

Tanggal 16 October 09 ini seperti ritual tahun lalu kita semua yang tergabung dalam keluarga besar IATMI Kuwait mengadakan acara volley di pantai Fahaheel. Acara semacam ini selalu diadakan pada hari Jumat pagi sekitar jam 6:30 sampai 09:30 dan hanya pada saat pergantian musim panas ke dingin atau dingin ke panas saja. Acara menjadi agak lain karena kedatangan teman baru lulusan Chevron Geothermal bernama Jose yang baru menginjakkan kaki di bumi Kuwait sekitar 4 hari lalu.

Daripada bengong di Guest House KOC, daripada stress kaget dengan birokrasi yang mbulet, ybs mendapat kehormatan khusus dijemput menuju pantai Fahaheel untuk didaulat menjadi photografer blog sekaligus memperkenalkan diri kesemua keluarga besar IATMI Kuwait yang hadir. 'Halo ma, saya udah nyampai Kuwait, 3 bulan lagi saya jemput ya", "Vio dan Niska jangan berantem ya". Celetuk Yose.

Seperti biasanya, dalam acara olahraga dipantai Fahaheel ini juga disediakan sarapan pagi oleh ibu ibu berupa Nasi Uduk lengkap. Ada yang datang bergabung ada juga yang meninggalkan Kuwait, kali ini giliran pak Hani yang kita ucapkan selamat jalan untuk bertugas ditempat baru. Selamat datang Jose dan selamat jalan pak Hani, semoga anda semua sukses ditempat baru.

Selasa, 13 Oktober 2009

Pedagang Kaki Lima Di Kuwait

Egaila Beach Kuwait
Untuk soal pedagang kaki lima, Kuwait boleh dikatakan masih Taman Kanak Kanak (istilah Gus Dur). Kenapa, ya karena baru ada sekitar pertengahan tahun 2008. Ketika pertama kali kita menginjakkan kaki di Kuwait, sama sekali saya tidak melihat adanya pedagang kaki lima. Sampai sekarangpun pedagang kaki lima yang ada cuma jualan air mineral, minuman kotak dan es krim saja. Semua bentuk gerobak sepedanya sama, artinya pengusahanya masih satu orang saja. Perhatikan gambar gerobak sepeda disamping, penjualnya jelas diimport dari luar negeri, entah dari India, Bangladesh, Mesir atau negara lain.




Al Kouts Kuwait
Pedagang kaki lima di Kuwait cara menjajakan dagangannya tidak berkeliling tetapi pasif menunggu pembeli ditempat tempat tertentu seperti di pantai yang banyak orangnya atau ditrotoar pinggir jalan. Karena jumlahnya masih sedikit sekali maka boleh dikatakan tidak mengganggu ketertiban umum tetapi malah sangat bermanfaat bagi umum yang memerlukan minuman pada saat kehausan sehabis berolahraga. Jelas sekali tampak lesu dan tidak bersemangat.



St Petersburg - Rusia
Bandingkan dengan pedagang kaki lima dari negara lain seperti gambar disamping ini. Meskipun jenis dagangannya sama air mineral, minuman kotak dan es krim tetapi penjualnya tampak aktif sekali dan bergairah. Mereka sudah lama mengenal cara berdagang kaki lima dan lebih ulet. Cara menarik konsumen pun sangat profesional dengan gerobak yang lebih berwarna warni dan pedagangnya juga mondar mandir kesana kemari menjajakan dagangannya. Tidak lesu seperti pedagang kaki lima di Kuwait.


Istanbul Turki
Saat ini memang baru ada satu jenis pedagang kaki lima, yaitu penjual air minum saja, tetapi suatu saat nanti pasti akan lebih bervariasi lagi. Saya benar benar mengharapkan suatu saat nanti negeri ini akan lebih banyak warna paling tidak akan sama dengan negara lain disekitarnya dimana dengan mudah kita bisa mencari jajanan dari para pedagang kaki lima yang lezat dan tetap terjaga kebersihannya. InsyaAlllah ....



Baca Juga :

Rabu, 07 Oktober 2009

Adakah Telepon Umum Di Kuwait ?

Kotak Telpon
Di Kampung Ane


Salah satu kegemaran mas Ardi yang lain adalah photography. Tetapi obyek yang diambil seringkali asal jepret dan hasilnya benar benar tidak layak kalau dikatakan sebagai hasil jepretan seorang photographer. Yang membingungkan saya, kadang kadang ngajak pergi kemana mana hanya untuk mencari obyek photo yang menurut saya nyeleneh dan tidak layak untuk diphoto. Salah satu obyek photo yang selalu dikejar adalah "Bilik Telephone Umum". Dari jaman masih kuliah dulu sampai sekarang yang dibanggakan adalah photo photo "Bilik Telephone Umum".


Kotak Telpon
Di London

Hampir semua telpon umum diseluruh kampung, kota dan negara yang pernah dikunjungi dijepret. Kalau cerita telpon umum, langsung semangatnya menyala nyala, "Kalau Telpon Umum Indonesia warnanya selalu biru tetapi saya nemu juga yang warna kuning, Di Inggris selalu merah tapi ada juga satu buah yang hijau, Di Russia selalu putih dst dst dst .....". Istri dan anak anaknya sampai sebel kalau disuruh jadi photo model didepan bilik telephone umum, akibatnya hampir semua photo telephone umum selalu saja photo modelnya membelakangi kamera.

Kotak Telpon
Di Russia

Beberapa bulan terakhir ini kita bertiga 'Trio Kwek Kwek' sangat sibuk luar biasa keliling kota Kuwait sampai ke pasar pasar dan kantor Ministry of Telecommunication. Kita bertiga dapat tugas yang mustahil yaitu mencari "Bilik Telephone Umum" diseluruh Kuwait sampai ketemu. Kalau bisa menemukan "Bilik Telephone Umum" di Kuwait nanti mas Ardi akan datang khusus untuk jeprat jepret seperti biasanya. Sampai detik ini kita bertiga belum pernah menjumpai "Bilik Telephone Umum" di Kuwait. Tampaknya, telephone umum sangat tidak diperlukan di Kuwait karena keyakinan tinggi dari pemerintah bahwa orang Kuwait telah memiliki telpon selular sendiri sendiri. Buat apa dibuatkan 'Bilik Telephone Umum' mahal mahal, paling yang pakai expatriate India dan Bangladesh.

Tolong ya  informasinya kalau ada yang tahu tempat 'Bilik Telephone Umum' di Kuwait. Berhadiah, jadi photo model untuk blog ini.

Senin, 05 Oktober 2009

Keamanan, Cerita Tentang Sofa Dan Kereta Belanja

Bakala
Barang Apapun Ada

Satu hal lagi yang benar benar sangat berbeda dengan di Indonesia, yaitu soal keamanan. Dari koran lokal Kuwait yang sering kita baca seperti Arab Times dan Kuwait Times, jarang sekali ada pemberitaan tentang kasus pencurian atau pencopetan ditempat umum. Kasus kasus kriminal semacam ini selalu kalah dengan berita kecelakaan mobil yang hampir memenuhi setengah halaman sendiri.



Kereta Dorong
Di Depan Rumahku

Pemilik bakala (toko kecil kebutuhan sehari hari) dengan tenang bisa meletakkan barang barangnya diluar toko pada saat tokonya tutup tanpa khawatir barang dagangannya diambil orang. Pagi hari saya sering datang ke bakala ini untuk beli koran atau roti tawar, tetapi seringkali pemiliknya belum datang alias masih tutup. Tentu saya pulang lagi tanpa bawa apa apa. Tetapi lama lama saya mengetahui juga caranya setelah melihat dan diberitahu beberapa orang yang sering belanja pada saat bakala tersebut tutup, cukup ambil koran atau roti tawarnya dan tinggalkan uang seharga koran atau roti tawar tersebut di tempat yang telah disediakan. Si pemilik bakala dengan senang hati mempersilahkan kita ninggalkan uang ditempat terbuka yang telah disediakan tanpa khawatir sedikitpun uang tersebut diambil orang yang lewat.


Kereta Dorong Ini
Jauh Dari Sultan Center

Rumah kita kira kira berjarak 500 meter dari Sultan Center Whole Sale Center, semacam Makro, Hypermart, Giant atau Careffour kalau di Indonesia. Setiap hari disekitar rumah saya selalu saja saya jumpai kereta belanja yang ditinggal begitu saja di jalan. Kadang jumlahnya mencapai puluhan kereta belanja. Lama lama saya tahu juga, ternyata kereta tersebut yang membawa keluar area Sultan Center adalah customer yang jalan kaki tetapi belanjaannya cukup banyak. Naik taksi terlalu dekat dan sering nolak kalau dekat sekali. Petugas Sultan Center juga percaya bener nggak ada gunanya nyolong kereta belanja, sehingga silahkan saja kalau mau didorong sampai kerumah. ‘Tinggal saja dipinggir jalan, nanti kita yang ambil kembali’ katanya mantap.


Sofa Ini Sudah Ada Yang Punya
Seminggu Lebih Tidak Diambil

Lain cerita lagi, rumah saya berada dilingkungan Kuwaitis. Tampaknya mereka cepat sekali bosan dengan barang yang telah dibeli dan segan untuk menjual barang yang menurutnya sudah tidal layak pakai. Beberapa saat lalu, sofa (tempat duduk) yang menurut saya masih cukup empuk dan baik dibuang dan diletakkan disamping tempat sampah didepan rumah kita. Bantalnya dibungkus plastik dan diletakkan disamping kotak sampah. Berhari hari sofa dan bantalnya tersebut nggak ada yang nyentuh atau mengambil, rupanya si pemilik lupa memberitahu bahwa sofa tersebut sebenarnya dibuang bukan dijemur. Setelah si pemilik mempersilahkan 'si Fulan' untuk mengambil sofa tersebut, si sofa juga tetap berhari hari teronggok ditempat itu, tetapi semua orang sudah tahu bahwa sofa tersebut sudah menjadi hak 'si Fulan'. Akhirnya 'si Fulan' punya waktu untuk membawa pulang sofa tersebut setelah 2 minggu dibiarkan dipinggir jalan kepanasan.


Langsung deh terbayang negeri tercinta Indonesia, kapaaan saya bisa menjemur/meletakkan barang dipinggir jalan tanpa ada yang ngambil, kapan saya bisa mendorong barang belanjaan kerumah tanpa dicurigai satpam dan kapan Indonesia bisa aman bebas maling, copet dan tukang palak ??.

Jumat, 02 Oktober 2009

Dubai, Ambisi Menjadi Yang Ter......

Kalau lihat iklan dan promosi pariwisata Dubai, rasanya Dubai sangat bagus dan indah sekali. Tetapi kalau anda datang sendiri kemungkinan akan nyesel seumur hidup. Dubai bisa disetarakan dengan Singapore atau Hongkong, yang ada cuma tempat shopping saja. Bedanya Singapore dan Hongkong memiliki tempat tempat historis lebih banyak yang enak untuk dinikmati. Alamnyapun juga cukup hijau untuk dipandang sehingga duduk duduk memandang alampun sudah cukup menyenangkan. Shopping di Singapore dan Hongkong juga cukup menarik karena harga harga cukup variatif dan banyak promosi setiap saat.

Di Dubai, pembangunan gedung masih terus berlangsung sampai saat ini dan yang ada adalah gedung gedung baru saja. Alam yang kita nikmatipun cuma padang pasir dengan sedikit pepohonan hijau yang sengaja dibuat dengan biaya tinggi agar tampak indah. Budaya asli setempat yang seharusnya ditonjolkan untuk wisatawan boleh dikatakan tidak ada. Sebagai contoh, Tari Perut - jelas ini bukan budaya asli UAE. Makanan yang disajikan untuk turispun juga bukan makanan tradisional setempat, malah lebih banyak makanan dari negara tetangga seperti Iran, India, Lebanon dan lain sebagainya. Bahkan jelas jelas terpampang di setiap restoran tulisan American Food, Japanese Food, Lebanese Food, Iran Food dan lain sebagainya. Lalu yang asli UAE apa ?

Biaya hidup di Dubai sebelum terkena krisis global cukup mahal sekali. Lihat saja di TEFL . Sewa hotel dan apartment kenyataannya jauh lebih mahal dari yang tertulis dalam web tersebut. Sopir taxi, staff hotel saya wawancara khusus untuk living cost ini dan beberapa rekan Indonesia yang pernah tinggal lama di Dubai juga nggak ketinggalan, semuanya mengeluhkan mengenai biaya hidup di Dubai sebelum terkena krisis. Mending di Kuwait, biaya hidup lebih stabil dan tidak terpengaruh krisis global.

Karena kita sama sekali tidak terpesona dengan pembangunan gedung yang serba 'Tertinggi', 'Terbesar', 'Terluas' dan berbagai 'Ter......', maka selama kita di Dubai ya cuma melihat lihat tingkah laku turis saja. Nggak usah kagum dengan promosi 'Aquarium terbesar di dunia', ternyata yang dimaksud terbesar untuk kategori didalam Mall. Di Gelanggang Samudra Ancol jauh lebih besar cuma tidak didalam Mall. 'Ski Es Terbesar Didunia' juga untuk kategori didalam Mall, tetap saja lebih luas dan enak main ski di alam terbuka. Safari Desert Tour juga bukan hal yang aneh kalau kita tinggalnya di Kuwait. Tiap hari sudah lihat gurun.

Yang terasa aneh adalah suasana Mall. Bayangkan, Kok bisa Mall menyedot begitu banyak turis untuk datang padahal harga harganya jauh lebih mahal dari negara manapun di Dunia. Lebih mudah melihat turis India, Pakistan, Westerner dan Onta daripada melihat orang asli Dubai. Lihat saja gambar gambar diatas, turis dari mana mana dengan asyik photo photoan didalam Mall. Gantian photo photoan, gayanya macam macam dan kalau kita di Indonesia photo photoan didalam Mall seperti itu pasti akan ditangkap Satpam.

Baca Juga :